Monday 13 July 2015

Saat ini herbal bukan lagi menjadi alternatif pengobatan akan tetapi bagi orang yang peduli terhadap alam, herbal merupakan pilihan utama. Tak jarang orang lebih memilih obat-obatan herbal dari pada obat-obatan kimia buatan pabrik. Mungkin masyarakat sudah jenuh dan bosan dengan gaya hidup yang tidak sehat yang akhirnya menguras uang mereka, karena tak kunjung sembuh.

Herbal merupakan pilihan jitu nan tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Semakin banyak orang yang tahu atau beralih ke pengobatan herbal adalah berkah tesendiri bagi para pelaku bisnis di dunia ini. mulai dari para produsen sampai para pengecer di toko-toko kecil. Hendaknya kita jeli melihat peluang ini, tempatkan diri anda sesuai kapasitas anda.

Harumnya laba dibisnis herbal ibarat harumnya bunga mawar ditengan taman yang asri. banyak sekali jenis obat herbal yang bisa dikembangkan sehingga menjadi komoditi yang sangat bermanfaat bagi pasar. Dari satu varian jenis obat bisa di inofasi menjadi beberapa produk dengan tambahan-tambahan bahan herbal lainnya.Misalnya madu, disana ada madu untuk anak, madu ibu hamil, madu batuk, madu untuk lambung dan lain sebagainya. ini adalah sebagai contoh inofasi dari satu jenis herbal.

Jika kita pemula dengan modal yang tidak banyak, akan lebih baik berfokus pada satu jenis produk dengan brand tertentu. Apabila produk ini diterima pasar dan berkembang baru kita menambah produk lain yang ada aviliaxinya dengan produk pertama. Hal ini bertujuan agar dalam pengelolaan usaha tidak terjadi ketimpangan. Namun menjadi tidak masalah jika anda telah memiliki tenaga ahli dalam bidangnya yang akan mengelola produk tersebut.

Dalam semua jenis bisnis herbal ataupun bisnis yang lain, kualitas dari sebuah produk akan sangat menjadi strategis. Artinya bahwa kasiat dari produk hebal tersebut harus benar-benar teruji dan berkasiat betul terhadap apa yang cantumkan. Misalnya, madu batuk maka produk tersebut memang bisa menyembuhkan paling enggak meringankan para penderita batuk. Jika tidak demikian maka usia atau umur produkpun tidak akan lama karena ditinggalkan oleh konsumen dan semakin tidak dikenal.

Perlu diperhatikan juga masalah legallitas, biasanya para calon pembeli akan melihat produk itu apakah sudah berijin atau belum. Untuk produk herbal tingkatan palin rendah dalam soal perijinan adalah di tingkat kota atau kabupaten yaitu di Dinas Kesehatan. Jika produk telah lolos pada Dinas Kesehatan maka diperbolehkan untuk didistribusikan keseluruh Indonesia. Namun, jika pengurusan ijin semakin lengkap akan berpengaruh pula pada kepercayaan konsumen dan biasanya konsumen akan memilih produk yang ijinnya lebih lengkap atau tinggi. Di Indonesia ijin paling tinggi terletak dipusat yaitu ijin dari BP POM RI.

Untuk menunjang dan mendongkrak penjualan produk herbal jangan lupakan promosi. Banyak sekali jenis promosi yang bisa dilakukan, misalnya iklan di majalah,koran, televisi atau dengan mengikuti pameran-pameran.
semoga bermanfaat...

0 comments:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!